REPRODUKSI PRIA
(Organ Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma) Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Alat reproduksi luar yang dapat dilihat adalah penis dan scrotum. Alat-alat ini terletak di pangkal paha, lebih mudah dilihat dari pada alat reproduksi wanita yang letaknya tersembunyi.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
Organ
Reproduksi Luar Pria
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Penis
Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis terdiri dari jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Urin keluar dari bagian tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Untuk tujuan kesehatan dan kebersihan, kulit yang menutup penis dipotong (dikhitan) kira-kira 1-1,5 centimeter sehingga penis mudah dibersihkan.
Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis terdiri dari jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Urin keluar dari bagian tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Untuk tujuan kesehatan dan kebersihan, kulit yang menutup penis dipotong (dikhitan) kira-kira 1-1,5 centimeter sehingga penis mudah dibersihkan.
2. Scrotum
Scrotum atau kantung luar ini banyak mengandung pigmen kulit dan ditumbuhi oleh rambu-rambut kasar. Scrotum ini di dalamnya terdapat testis.
Scrotum atau kantung luar ini banyak mengandung pigmen kulit dan ditumbuhi oleh rambu-rambut kasar. Scrotum ini di dalamnya terdapat testis.
Organ Reproduksi Dalam
Pria
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang
berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone
testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar Organ Pada
Reproduksi Pria
1. Vesikula
seminalis merupakan tempat
untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah
sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi
sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam
saluran reproduksi wanita.
2. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih dan mengandung antikoagulan.
3. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
Organ Reproduksi Pria
Tampak Depan & Samping
Testis merupakan
kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma
serta hormon testosteron. Untuk memproduksi sel sperma diperlukan suhu yang
sedikit lebih rendah dari tubuh, oleh karena itu testis letaknya turun menjauhi
tubuh. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus, tubulus seminiferus ini disebut juga sebagai saluran penghasil
sperma. Dinding sebelah dalam dari tubulus seminiferus ini terdiri dari
jaringan epithelium dan jaringan ikat.
Hormon Pada Pria
a. Hormon gonadotropin
Dihasilkan hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
Dihasilkan hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
b. FSH ( folikel stimulating hormone)
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.
c. LH ( luteinizing hormone)
Berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresikan hormon testosteron.
Berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresikan hormon testosteron.
d. Hormon Testosteron
Dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder misalnya; jambang, kumis, jakun, pembesaran suara, dan produksi sperma.
Dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder misalnya; jambang, kumis, jakun, pembesaran suara, dan produksi sperma.
Estrogen
Dibentuk oleh sel-sel sertoli
ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein
pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya
ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur
fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Ejakulasi
Ialah pengeluaran air mani dari
penis
sewaktu puncak
persetubuhan.
Tahapannya
adalah sebagai
gambar disamping:
Proses
Spermatogenesis
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga
tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis
berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan
dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini
mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit
primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom
berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut
spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi
spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini
akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid
(2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan
dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis,
sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit
sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah
lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata
tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat
suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I,
spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa
yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase
pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika
spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel
epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat
bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Alat reproduksi wanita
Alat reproduksi
wanita di bagi 2 bagian yakni bagian dalam dan bagian luar.
Alat reproduksi wanita bagian luar dan fungsinya adalah :
a. Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yg berambut, berfungsi sebagai
pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
b. Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki
jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung
syaraf.
c. Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan
dalam.
Alat reproduksi wanita bagian dalam dan fungsinya adalah :
a. Vagina bagian
luar, yang merupakan jalan
keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat
lentur sehinggga bayi dapat keluar
melalui vagina).
b. Leher rahim
(cervix), yang merupakan
penghubung antara vagina dan rahim.
c. Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur
tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding
rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).
d. Saluran telur
(tuba falopii), yaitu dua
saluran yang terletak sebelah kanana dan kiri rahim yang berfungsi sebagai
penghubung rongga rahim dan indung telur.
e. Dua buah indung
telur ( ovarium), berfungsi
memproduksi sel telur dan hormon peremputan yaitu estrogen dan progesterone.
Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan ,
lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang
sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.
Organ reproduksi wanita tampak depan & samping
Kematangan alat reproduksi wanita ditandai oleh
terjadinya haid pertama, yaitu disebut menarche. Biasanya kita menyebut anak
remaja wanita yang demikian sudah akil baligh, yang dimulai sekitar umur 8-12
tahun. Bila seorang wanita sudah mengalami menarche, itu artinya tubuhnya sudah
menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi sperma yang dihasilkan oleh tubuh
laki-laki, dan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan.
Pengertian Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel
telur. Mula-mula dalam ovarium terjadi oosit primer yang kemudian membelah
tidak sama besar dan terbentuk oosit sekunder (yang besar) dan benda kutub
(yang kecil). Inti kedua sel tersebut sebenarnya sama besar, tetapi berbeda
dalam jumlah plasma sel. Benda kutub itu tidak diketahui nasibnya dan tidak
penting. Oogenesis sekunder kemudian membelah lagi menjadi sel ovum sempurna
dan sel kutub kedua yang kecil. Sel kutub kedua itupun tidak berfungsi dalam
reproduksi. Baik sel kutub primer dan sel kutub sekunder itu haploid, demikian
pula ovum.
Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel-sel
primordial atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat
bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit
primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada masa
pubertas terjadilah oogenesis.
- Jika ada sperma yang masa, meiosis II akan dilanjutkan
kembali
sehingga menghasilkan satu ootid
dan satu polosit sekunder.
- Polosit primer juga
akan menghasilkan
dua polosit sekunder
sehingga akan ada
tiga polosit dan satu ootid yang akan
tumbuh menjadi ovum
dari oogenesis setiap
satu oogonium.
1. Sel-Sel Kelamin
Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat
di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke
epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam
kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi
oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan
secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma
cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah
folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas
satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de
Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23
pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan
jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut
autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang
disebut DNA.
4. Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel
de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit
atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang
masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang
lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder.
Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan
polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan
adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga
terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5. Oosit
Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala
spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid
yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga
terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung
bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami
degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami
perkembangan embrional.
SIKLUS MENSTRUASI
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara
periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai
berikut: Pada hari 1
sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang
dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah
dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel
de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi
merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas
waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan
memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang
berfungsi
merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi
pada hari ke-14, waktu
di sekitar
terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain
itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning
(Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang
berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk
mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain
itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya
korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga
pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering
dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada
hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh
karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan
proses oogenesis kembali.
Sistem Hormonal Yang
Mempengaruhi Siklus Menstruasi
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama
yaitu
1. Masa menstruasi yang
berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam
kadar paling rendah
2. Masa
proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan
dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa
sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat
kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim
Daur Menstruasi
Proses Pembentukan Manusia
Proses Pembentukan Manusia
Sperma dan Ovum
• Dibentuk dari
Sel Mani (Sperma) dan Sel Telur (Ovum).
• Sperma disimpan pada buah Zakar (Testis) dan
Telur disimpan dalam Indung Telur (Ovarium).
• Melalui
ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang segera berenang dengan cepat
menuju ‘TUBA FALOPII’ /Saluran Telur untuk membuahi sel telur.
• Sperma dapat mencapai
telur dalam waktu 30 menit.
• Sperma dapat
bertahan hidup selama 48 – 72 jam.
Fertilisasi
• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan
‘penetrasi’ sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau fertilisasi
• Proses ‘fertilisasi’ memerlukan waktu sekitar
24 jam.
• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan
pada permukaan sel telur untuk mencegah
terjadinya penetrasi oleh sperma lain.
Pembuahan Sel
Sel telur
yang telah dibuahi membelah dengan cepat , tumbuh dalam ‘pars ampularis tuba falopii’ menjadi
beberapa sel (stadium MORULA)
Terkadang oleh karena sebab tertentu sel telur
yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya
keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu
KEHAMILAN EKTOPIK/DILUAR KANDUNGAN.
Implantasi
•
Setelah
berada dalam uterus, sel telur yang telah mengalami fertilisasi menempel pada
‘endometrium’.
•
Proses
tersebut dinamakan IMPLANTASI
•
Keadaan
dan lokasi plasenta harus sudah diamati
•
Sel-sel
telur terus membelah diri
Usia 1 – 3 Minggu
• Setelah proses implantasi, sejumlah sel
berkembang menjadi plasenta dan sel lainnya.
• Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan
otak, sumsum tulang belakang, dan jantung.
Usia
4 Minggu
•
Sudah
mulai terlihat struktur yang akan membentuk muka dan leher.
•
Terjadi
perkembangan pembentukan jantung dan pembuluh darah
•
Sekitar
minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin
•
Terjadi
pula pembentukan paru, lambung dan hepar.
•
Umumnya
tes kehamilan sudah positif
Usia 8 Minggu
•
Ukuran
mencapai seukuran buah anggur (Diameter
sekitar 2.5 cm).
•
Telah
terjadi pembentukan kelopak mata dan telinga ; kadang-kadang terlihat adanya
pangkal hidung
•
Tulang mulai terbentuk
•
Tungkai
dan lengan sudah terbentuk secara lengkap
•
Jari-jari
sudah semakin panjang dan terpisah satu sama lain.
Usia 12 Minggu
• Panjang janin sekitar 5 cm, mulai terlihat
gerakan janin.
• Rahim mulai dapat diraba pada perabaan dinding
perut.
• Dengan alat khusus, sudah dapat didengar detak
jantung janin
• Alat kelamin sudah mulai jelas.
Usia 16 Minggu
• Panjang janin sekitar 11-12 cm dan berat
sekitar 250 gram
• Rahim teraba sekitar pertengahan simfisis pusat
• Mata sudah dapat berkedip dan proses
pembentukan jantung dan pembuluh darah sudah sempurna
• Jari-jari tangan sudah memiliki sidik jari
Usia 20 Minggu
•
Panjang sekitar 25 cm dan berat sekitar 450
gram
•
Tinggi
rahim sekitar pusar
•
Janin
sudah dapat mengisap ibu jari, menyeringai
•
Terasa
gerakan janin
Usia
24 Minggu
•
Pemeriksaan
Ultrasonografi umumnya dilakukan pada kehamilan 20 minggu
•
Mengamati
tingkat pertumbuhan janin dalam rahim
•
Dapat
dilihat gerakan jantung, gerakan janin
•
Umumnya
sudah dapat dilihat jenis kelamin
Usia 28 Minggu
•
Berat
janin sekitar 600 gram.
•
Memberikan
respon terhadap suara, gerakan.
•
Seringkali
dapat dirasakan adanya gerakan – gerakan janin saat terjadi “hiccups”
•
Gerakan
janin dapat dirasakan dengan adanya rangsangan suara karena organ telinga yang
sudah terbentuk dan berfungsi dengan baik
Usia 32 Minggu
•
Berat
janin sekitar 1 kilogram
•
Umumnya
posisi janin sudah menetap
•
Kesempatan
hidup cukup besar bila terpaksa harus dilahirkan sebagai bayi prematur
•
Waspada
terhadap gejala persalinan preterm (kurang bulan)
Usia
36 Minggu
•
Berat
janin sekitar 2 kg.
•
Kulit
sudah tidak terlampau keriput oleh karena sudah mulai terjadi pembentukan lemak
dibawah kulit
•
Persiapkan
Laktasi (Menyusui)
Janin Siap Dilahirkan
•
Janin
berukuran macam-macam, tergantung banyak faktor (seperti kelamin, Jumlah janin
yang dikandung, dan gizi ibu selama kehamilan). Janin berukuran normal biasanya
memiliki panjang minimal 45 cm dengan berat minimal 2,5 kg.
•
Otak dan
paru-paru telah berkembang dengan pesat.
•
Kepala
janin sudah masuk panggul.
•
Kehamilan
dinyatakan cukup bulan bila sudah berusia 37 minggu lengkap. Dan janin siap
dilahirkan.
Teknologhi Reprodusi Buatan
Tidak semua pasangan usia subur memiliki reproduksi yang sehat dalam
pengertian memiliki kesuburan untuk dibuahi ataupun membuahi. Hambatan ini bisa
disebabkan berbagai hal antara lain : disfungsi seksual, penyakit yang
menyerang alat reproduksi, lemahnya dinding rahim serta berbagai macam
hmbatan-hambatan lain. Melihat fenomena di atas dunia kedokteran
mengembangkan teknologi reproduksi buatan guna membantu pasutri yang
infertilitas (tidak subur).
Beberapa jenis Teknologhi Reproduksi buatan adalah
:
1. Inseminasi Buatan
Teknik reproduksi buatan dengan cara pemasukan air mani ke dalam rahim
wanita melalui semprit agar terjadi pembuahan. Proses ..ini biasanya dilakukan
jika pria mengalami disfungsi seksual atau air mani yang kurang sehat sedangkan
pada wanita kadang mempunyai saluran tuba fallopi yang panjang sehingga sperma
dari pria sudah mati duluan sebelum menemui ovum. Teknik ini mempunyai resiko
yang kecil tetapi dengan syarat harus dilakukan oleh ahlinya. Keunggulan
inseminasi buatan adalah angka keberhasilan yang cukup besat dan resiko yang
ditimbulkan juga minim.
2. Bayi Tabung (In-Vitro Fertilization)
Prosedur dalam teknologhi bayi tabung ada 2
macam, yaitu :
a.Teknik pembuahan di luar tubuh yang dirintis
oleh Steptoe dan Edward dari Inggris pada tahun 1977 dengan teknik laparoskopi.
Caranya adalah mempersiapkan ovum dan sperma kemudian dicampurkan di luar tubuh
(invitro) pada cawan kaca atau medium yang sesuai. Terjadi pembuahan hingga
terbentuk zigot. Zigot berkembang menjadi morula. Setelah menjadi morula
kemudian ditransplantasikan ke dalam rahim.
b.Metode tandur alih gamet intra tuba (tagit) yaitu dengan meletakan kedua sel
benih dan sel telur ke saluran telur induk, sehingga pembuahan terjadi di
oviduk dan kemudian ditanam di rahim. Ini dilakukan apabila istri mempunyai
antibody terhadap sel benih suamunya atau sel telurnya tidak dapat keluar dari
indung telur karena suatu hal.
3. Kloning
Pembentukan klon atau cloning ialah rekayasa
genetika yang dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatic) yang
telah diambil nukleusnya 11. Dengan cloning ini janin yang dihasilkan akan
mempunyai gen dan cirri yang sama dengan sel induknya.
Manfaat cloning antara lain :
1. Dapat membantu wanita yang kurang subu
2. Mencegah penularan penyakit genetic terhadap keturunannya.
3. Dapat dimanfaatkan untuk kemajuan kesehatan.
Kloning juga mempunyai kekurangan, antara lain :
1. Keragaman populasi akan hilang, akibatnya manusia mempunyai perasaan yang sama
2. Jika genetic sama resiko terkena pathogen tunggal semakin besar
3. Kloning dianggap tidak etis, tidak manusiawi dan tidak normal.
4.Surrogate Mother
Biasa dikenal dengan rahim sewaan. Teknik ini
biasanya dipakai oleh pasutri yang karena suatu hal infertilitas dan menyewa
rahim wanita lain untuk ditanami embrio yang benihnya dari pasutri tersebut.
Surrogate mother dalam hukum pidana dan perdata tidak dilarang
Hukum yang mengaturnya antara lain :
1. Undang-undang
Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 16
2. Keputusan
Menteri Kesehatan No. 72/Menkes/Per/II/1999
3. Undang-undang
No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pada intinya semua undang-undang di atas
memperbolehkan inseminasi buatan dan bayi tabung asalkan sperma dan ovumnya
berasal dari pasangan suami istri yang terikat perkawinan yang sah.
Dan
ditinjau dari segi Agama Islam yaitu :
Pada dasarnya dalam
Islam reproduksi buatan merupakan
hal yang diharamkan karena :
1.Mengacaukan Nasab
2.
Merusak syariat poligami
3.
Mengintervensi karya Illahi
4.
Dokter (laki-laki) melihat aurat
wanita tidak pada keadaan darurat.
Fatwa MUI (umumnya)
memutuskan :
1.Bayi
Tabung yang sperma dan ovumnya berasal dari pasutri yang sah hukumnya mubah
(boleh)
2.Bayi
Tabung yang sperma dan ovumnya berasal dari pasutri, laki-laki, atau wanita
lain serta penanaman zigot ke rahim wanita lain hukumnya haram.
KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen ,dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan.
Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran ,yang dapat dibeli dengan bebas.
Jenis alat Kontrasepsi tsb antara lain :
- Kondom
- Diafragma
- Kondom Wanita
- Suntikan
- IUD / AKDR (Alat
kontrasepsi dalam Rahim)
- Pil
- Spermisida (obat pembunuh
sperma)
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang
ditularkan hanya melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih
beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. PMS
dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus ditanggapi secara serius.
Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS diantaranya:
a. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah PMS paling berbahaya yang disebabkan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini hadir di semua cairan tubuh, terutama terkonsentrasi di air mani dan darah. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini. Infeksi HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan sampai saat ini, tapi diagnosis dini sangat penting. Semakin cepat diketahui adanya infeksi HIV, semakin terlindungi calon pasangan Anda dan semakin tepat perawatan medis dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah PMS paling berbahaya yang disebabkan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini hadir di semua cairan tubuh, terutama terkonsentrasi di air mani dan darah. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini. Infeksi HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan sampai saat ini, tapi diagnosis dini sangat penting. Semakin cepat diketahui adanya infeksi HIV, semakin terlindungi calon pasangan Anda dan semakin tepat perawatan medis dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien.
Bagaimana HIV/AIDS Menyerang Tubuh
Dalam keadaan sehat, sistem kekebalan tubuh
dapat membasmi kebanyakan virus, bakteri dan patogen yang menyerang tubuh.
Ketika virus AIDS menginfeksi tubuh, sel-sel T pembantu dirusak sehingga
menyebabkan lemahnya sistem kekebalan. Pada saat sistem kekebalan rusak, tubuh menjadi
semakin mudah terkena penyakit dan tubuh menjadi tak berdaya melawannya.
Penyakit inilah yang biasanya menjadi penyebab kematian pada penderita AIDS.
Tes HIV / AIDS
Gejala-gejala umum yang terlihat dan dirasakan
penderita tak dapat dipastikan positif mengidap AIDS. Untuk memastikan tertular
tidaknya seseorang terhadap virus HIV/AIDS maka perlu dilakukan tes darah yang
dinamakan tes ELISA -1 dan ELISA -2 serta jika tetap positif harus dikonfirmasi
dengan tes WESTERN BLOT.
Tindakan Bila Sudah
Terinfeksi HIV/AIDS
1.Pergunakan selalu kondom bila berhubungan seks
2.Makan makanan yang bergizi tinggi.
3.Selalu hidup bersih dan sehat.
4.
Jangan berganti-ganti pasangan
seksual.
Mintalah nasehat dokter yang merawat, apa saja
yang sebaiknya dilakukan.
Cara HIV/AIDS Ditularkan
AIDS adalah salah satu penyakit yang menular.
Namun penularannya tak semudah seperti virus influenza atau virus-virus
lainnya. Virus HIV dapat hidup di seluruh cairan tubuh manusia, akan tetapi
yang mempunyai kemampuan untuk menularkan kepada orang lain hanya HIV yang
berada dalam: darah, cairan vagina dan sperma.
Cara penularan HIV/AIDS yang diketahui adalah
melalui :
1.
Transfusi darah dari pengidap HIV.
2.
Berhubungan seks dengan pengidap
HIV
3.
Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil
pengidap HIV kepada janinnya.
4.
Alat suntik atau jarum suntik/alat
tatoo/tindik yang dipakai bersama dengan penderita HIV/AIDS.
5.
Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak
susuannya.
Mencegah HIV/AIDS
Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara
umum di antaranya dengan membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan
sehat, berolah raga, dan melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan
untuk menghindari dari HIV/AIDS antara lain:
1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan
usahakan hanya berhubungan dengan satu
pasangan seksual.
2. Pergunakan
selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
3.Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan
ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang sedang dikandunganya.
4. Orang-orang yang tergolong pada kelompok
perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah.
5. Penggunaan
jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum
tindik, hendaknya sekali pakai dan harus terjamin
sterilitasnya.
6. Jauhi
narkoba.
Persepsi Salah Tentang HIV/AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksinnya yang benar-benar
bermanfaat untuk mengatasi AIDS. Itulah sebabnya AIDS merupakan salah satu
penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. Munculnya anggapan yang salah
terhadap tindakan dan prilaku sehubungan dengan HIV/AIDS semakin mengukuhkan
penyakit ini untuk ditakuti.
Oleh sebab itu perlu diketahui bahwa HIV/AIDS tidak menular melalui:
1. Bekerja bersama orang yang terkena infeksi HIV.
2. Sentuhan tangan atau saling pelukan.
3. Penggunaan alat makan bersama.
4. Penggunaan toilet bersama.
5. Semprotan bersin atau batuk.
b.
Gonore (GO)
Penyebabnya adalah bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Masa inkubasi 2-10 hari setelah kuman masuk kedalam tubuh .
Tanda-tandanya adalah nyeri, merah, bengkak, dan mengeluarkan nanah pada alat
kelamin. pada pria maupun wanita penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan.
Penyakit ini dapat diturunkan pada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada
mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
c.
Sifilis (raja singa)
Bakteri penyebabnya disebut Treponema pallidum.
Masa inkubasi tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, bahkan sampai 13 minggu.
Setelah itu timbul benjolan di sekitar alat kelamin. kadang-kadang disertai
pusing yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Penyakit sifilis akan merusak
susunan saraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada wanita hamil penyakit
sifilis dapat ditularkan kepada janinnya dan ketika lahir akan terjadi
kerusakan kulit, hati, limpa, dan keterbelakangan mental.
d.
Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes
simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari sesudah virus masuk kedalam tubuh.
Gejala dan tanda-tandanya adalah: bintil-bintil berair di sekitar kelamin dan
apabila pecah akan menimbulkan nyeri. Pada wanita dalam beberapa tahun akan
memicu kanker mulut rahim.
e. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamidia
trachomatis. Masa inkubasi 7-21 hari, gejalanya berupa timbulnya peradangan
di sekitar alat reproduksi pria atau wanita. Pada wanita gejalanya bisa berupa:
keputihan, rasa nyeri pada rongga panggul. Sedangkan pada pria gejalanya
berupa; rasa nyeri saat kencing, keluar cairan bening pada saluran kencing.
f. Kutil Kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil biasanya hadir di penis atau vulva dan juga dapat terjadi di sekitar dubur atau rongga mulut. Kutil kelamin dapat diobati dengan krim khusus dan pembedahan. Beberapa vaksin yang melindungi dari kanker serviks juga dapat mencegah virus penyebab kutil kelamin.
Kutil kelamin disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil biasanya hadir di penis atau vulva dan juga dapat terjadi di sekitar dubur atau rongga mulut. Kutil kelamin dapat diobati dengan krim khusus dan pembedahan. Beberapa vaksin yang melindungi dari kanker serviks juga dapat mencegah virus penyebab kutil kelamin.
Pengobatan PMS
PMS dapat diobati. Satu-satunya cara adalah pergi berobat ke dokter atau
tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, pasangan juga harus diperiksa dan diobati.
Sebaiknya tidak mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai dengan
petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan
kesembuhan.
NB : disusun oleh Rismawati dan Hapsa Octiviyani (MAN 15 Jakarta kelas XII IPA 1)
"^_^Terimakasih telah membaca blog saya kapan-kapan mampir dan baca lagi yaa..Semoga bermamfaat dan apapun penyakit yakinlah bahwa anda akan sembuh bersabar dan berdoalah kepada Allah karena sesungguhnya Allah lah Yang Maha Penyembuh Pengasih Lagi Maha Penyayang^_^"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar