Kamis, 18 Juli 2013

Sistem Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual

REPRODUKSI PRIA

 (Organ Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma) Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Alat reproduksi luar yang dapat dilihat adalah penis dan scrotum. Alat-alat ini terletak di pangkal paha, lebih mudah dilihat dari pada alat reproduksi wanita yang letaknya tersembunyi.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun. 

Organ Reproduksi Luar Pria
  Organ reproduksi luar terdiri dari :
   1. Penis
Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis terdiri dari jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Urin keluar dari bagian tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Untuk tujuan kesehatan dan kebersihan, kulit yang menutup penis dipotong (dikhitan) kira-kira 1-1,5 centimeter sehingga penis mudah dibersihkan.
 
   2. Scrotum
Scrotum atau kantung luar ini banyak mengandung pigmen kulit dan ditumbuhi oleh rambu-rambut kasar. Scrotum ini di dalamnya terdapat testis.
Organ Reproduksi Dalam Pria
  Organ reproduksi dalam terdiri dari : 
   1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
 
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma. 
 
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
 
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. 
 
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis. 
Kelenjar Organ Pada Reproduksi Pria
1. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita. 

2. Kelenjar Prostat
merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih dan mengandung antikoagulan.

3. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra
merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.

Organ Reproduksi Pria Tampak Depan & Samping



Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Untuk memproduksi sel sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari tubuh, oleh karena itu testis letaknya turun menjauhi tubuh. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus, tubulus seminiferus ini disebut juga sebagai saluran penghasil sperma. Dinding sebelah dalam dari tubulus seminiferus ini terdiri dari jaringan epithelium dan jaringan ikat.  
Hormon Pada Pria
  a. Hormon gonadotropin 
Dihasilkan hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
  b. FSH ( folikel stimulating hormone)
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.
  c. LH ( luteinizing hormone)
Berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresikan hormon testosteron.
  d. Hormon Testosteron
Dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder misalnya; jambang, kumis, jakun, pembesaran suara, dan produksi sperma.
  Estrogen
                Dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
  Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. 
  Ejakulasi

                Ialah pengeluaran air mani dari
                penis sewaktu puncak
                persetubuhan.
                Tahapannya adalah sebagai
                gambar disamping:
               

Proses Spermatogenesis
  Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
  1.  Spermatocytogenesis
  Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
  Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid
  Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
  2.  Tahapan Meiois
  Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
  Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
  3. Tahapan Spermiogenesis
  Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Alat reproduksi wanita
                Alat reproduksi wanita di bagi 2 bagian yakni bagian dalam dan bagian luar.
Alat reproduksi wanita bagian luar dan fungsinya adalah :
                a. Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yg berambut, berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
                b. Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
                c. Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan dalam.

                Alat reproduksi wanita bagian dalam dan fungsinya adalah :
                               
                a. Vagina bagian luar, yang merupakan jalan keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat lentur   sehinggga bayi dapat keluar melalui vagina).
                 
                b. Leher rahim (cervix), yang merupakan penghubung antara vagina dan rahim.
                               
                c. Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk  darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).
                 
                d. Saluran telur (tuba falopii), yaitu dua saluran yang terletak sebelah kanana dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
                 
                e. Dua buah indung telur ( ovarium), berfungsi memproduksi sel telur dan hormon peremputan yaitu estrogen dan progesterone. Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan , lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.

Organ reproduksi wanita tampak depan & samping

                Kematangan alat reproduksi wanita ditandai oleh terjadinya haid pertama, yaitu disebut menarche. Biasanya kita menyebut anak remaja wanita yang demikian sudah akil baligh, yang dimulai sekitar umur 8-12 tahun. Bila seorang wanita sudah mengalami menarche, itu artinya tubuhnya sudah menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi sperma yang dihasilkan oleh tubuh laki-laki, dan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan.
Pengertian Oogenesis
    Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur. Mula-mula dalam ovarium terjadi oosit primer yang kemudian membelah tidak sama besar dan terbentuk oosit sekunder (yang besar) dan benda kutub (yang kecil). Inti kedua sel tersebut sebenarnya sama besar, tetapi berbeda dalam jumlah plasma sel. Benda kutub itu tidak diketahui nasibnya dan tidak penting. Oogenesis sekunder kemudian membelah lagi menjadi sel ovum sempurna dan sel kutub kedua yang kecil. Sel kutub kedua itupun tidak berfungsi dalam reproduksi. Baik sel kutub primer dan sel kutub sekunder itu haploid, demikian pula ovum.


Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel-sel primordial atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.



 -Jika tidak terjadi fertilisasi , oosit sekunder akan degenerasi. Mengalami degenerasi.
- Jika ada sperma yang masa, meiosis II akan dilanjutkan kembali
sehingga menghasilkan satu ootid
dan satu polosit sekunder.
- Polosit primer juga  akan menghasilkan
dua polosit sekunder  sehingga akan ada
tiga polosit dan satu ootid yang akan
tumbuh menjadi ovum
dari oogenesis setiap
satu oogonium.


                 


                 1.  Sel-Sel Kelamin Primordial
                Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
                2.  Folikel Primordial
                Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
                3.  Oosit Primer
                Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
                 
                4.  Pembelahan Meiosis Pertama
                Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
                Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5.  Oosit Sekunder
                Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
SIKLUS MENSTRUASI
                Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut:  Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang
                berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu
                di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
                Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Sistem Hormonal Yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi
                1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
                2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
                3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
                Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim
Daur Menstruasi
Proses Pembentukan Manusia


Proses Pembentukan Manusia
                                                                                   





Sperma dan Ovum
                                                                                                                                 

      
       Dibentuk dari Sel Mani (Sperma) dan Sel Telur (Ovum).
        Sperma disimpan pada buah Zakar (Testis) dan Telur disimpan dalam Indung Telur (Ovarium).
       Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang segera berenang dengan cepat menuju ‘TUBA FALOPII’ /Saluran Telur untuk membuahi sel telur.  
       Sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit.
       Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.


Fertilisasi                                                                      



       Bila sel sperma bertemu dan mengadakan ‘penetrasi’ sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau fertilisasi
       Proses ‘fertilisasi’ memerlukan waktu sekitar 24 jam.
       Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada permukaan  sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi oleh sperma lain.








Pembuahan Sel

  Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat , tumbuh dalam  ‘pars ampularis tuba falopii’ menjadi beberapa sel (stadium MORULA)
        Terkadang oleh karena sebab tertentu sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam  tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu  KEHAMILAN EKTOPIK/DILUAR KANDUNGAN.





Implantasi


       Setelah berada dalam uterus, sel telur yang telah mengalami fertilisasi menempel pada ‘endometrium’.
       Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI
       Keadaan dan lokasi plasenta harus sudah diamati
       Sel-sel telur terus membelah diri

Usia 1 – 3 Minggu

       Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang menjadi plasenta dan sel lainnya.
       Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan jantung.



Usia 4 Minggu


                            
       Sudah mulai terlihat struktur yang akan membentuk muka dan leher.
       Terjadi perkembangan pembentukan jantung dan pembuluh darah
       Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin
       Terjadi pula pembentukan paru, lambung dan hepar.
       Umumnya tes kehamilan sudah positif


Usia 8 Minggu



       Ukuran mencapai seukuran buah anggur  (Diameter sekitar 2.5 cm).
       Telah terjadi pembentukan kelopak mata dan telinga ; kadang-kadang terlihat adanya pangkal hidung
        Tulang mulai terbentuk
       Tungkai dan lengan sudah terbentuk secara lengkap
       Jari-jari sudah semakin panjang dan terpisah satu sama lain.

Usia 12 Minggu


       Panjang janin sekitar 5 cm, mulai terlihat gerakan janin.
       Rahim mulai dapat diraba pada perabaan dinding perut.
       Dengan alat khusus, sudah dapat didengar detak jantung janin
       Alat kelamin sudah mulai jelas.






  
Usia 16 Minggu


       Panjang janin sekitar 11-12 cm dan berat sekitar 250 gram
       Rahim teraba sekitar pertengahan simfisis pusat
       Mata sudah dapat berkedip dan proses pembentukan jantung dan pembuluh darah sudah sempurna
       Jari-jari tangan sudah memiliki sidik jari






Usia 20 Minggu


          Panjang sekitar 25 cm dan berat sekitar 450 gram
       Tinggi rahim sekitar pusar
       Janin sudah dapat mengisap ibu jari, menyeringai
       Terasa gerakan janin
  
Usia 24 Minggu

       Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan pada kehamilan 20 minggu
       Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam rahim
       Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin
       Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin







Usia 28 Minggu


       Berat janin sekitar 600 gram.
       Memberikan respon terhadap suara, gerakan.
       Seringkali dapat dirasakan adanya gerakan – gerakan janin saat terjadi “hiccups”
       Gerakan janin dapat dirasakan dengan adanya rangsangan suara karena organ telinga yang sudah terbentuk dan berfungsi dengan baik




Usia 32 Minggu


       Berat janin sekitar 1 kilogram
       Umumnya posisi janin sudah menetap
       Kesempatan hidup cukup besar bila terpaksa harus dilahirkan sebagai bayi prematur
       Waspada terhadap gejala persalinan preterm (kurang bulan)






Usia 36 Minggu



       Berat janin sekitar 2 kg.
       Kulit sudah tidak terlampau keriput oleh karena sudah mulai terjadi pembentukan lemak dibawah kulit
       Persiapkan Laktasi (Menyusui)
Janin Siap Dilahirkan



       Janin berukuran macam-macam, tergantung banyak faktor (seperti kelamin, Jumlah janin yang dikandung, dan gizi ibu selama kehamilan). Janin berukuran normal biasanya memiliki panjang minimal 45 cm dengan berat minimal 2,5 kg.
       Otak dan paru-paru telah berkembang dengan pesat.
       Kepala janin sudah masuk panggul.
       Kehamilan dinyatakan cukup bulan bila sudah berusia 37 minggu lengkap. Dan janin siap dilahirkan.


Teknologhi Reprodusi Buatan



Tidak semua pasangan usia subur memiliki reproduksi yang sehat dalam pengertian memiliki kesuburan untuk dibuahi ataupun membuahi. Hambatan ini bisa disebabkan berbagai hal antara lain : disfungsi seksual, penyakit yang menyerang alat reproduksi, lemahnya dinding rahim serta berbagai macam hmbatan-hambatan lain. Melihat fenomena di atas dunia kedokteran mengembangkan teknologi reproduksi buatan guna membantu pasutri yang infertilitas (tidak subur).
                                                                                                 

                                                         
Beberapa jenis Teknologhi Reproduksi buatan adalah :

                1. Inseminasi Buatan       
                  Teknik reproduksi buatan dengan cara pemasukan air mani ke dalam rahim wanita melalui semprit agar terjadi pembuahan. Proses ..ini biasanya dilakukan jika pria mengalami disfungsi seksual atau air mani yang kurang sehat sedangkan pada wanita kadang mempunyai saluran tuba fallopi yang panjang sehingga sperma dari pria sudah mati duluan sebelum menemui ovum. Teknik ini mempunyai resiko yang kecil tetapi dengan syarat harus dilakukan oleh ahlinya. Keunggulan inseminasi buatan adalah angka keberhasilan yang cukup besat dan resiko yang ditimbulkan juga minim. 

                2. Bayi Tabung (In-Vitro Fertilization)

Prosedur dalam teknologhi bayi tabung ada 2 macam, yaitu :
 a.Teknik pembuahan di luar tubuh yang dirintis oleh Steptoe dan Edward dari Inggris pada tahun 1977 dengan teknik laparoskopi. Caranya adalah mempersiapkan ovum dan sperma kemudian dicampurkan di luar tubuh (invitro) pada cawan kaca atau medium yang sesuai. Terjadi pembuahan hingga terbentuk zigot. Zigot berkembang menjadi morula. Setelah menjadi morula kemudian ditransplantasikan ke dalam rahim.
b.Metode tandur alih gamet intra tuba  (tagit) yaitu dengan meletakan kedua sel benih dan sel telur ke saluran telur induk, sehingga pembuahan terjadi di oviduk dan kemudian ditanam di rahim. Ini dilakukan apabila istri mempunyai antibody terhadap sel benih suamunya atau sel telurnya tidak dapat keluar dari indung telur karena suatu hal.

                3. Kloning
                Pembentukan klon atau cloning ialah rekayasa genetika yang dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatic) yang telah diambil nukleusnya 11. Dengan cloning ini janin yang dihasilkan akan mempunyai gen dan cirri yang sama dengan sel induknya.

               Manfaat cloning antara lain :

 1. Dapat membantu wanita yang kurang subu
 2. Mencegah penularan penyakit genetic terhadap keturunannya.
 3. Dapat dimanfaatkan untuk kemajuan kesehatan.

              Kloning juga mempunyai kekurangan, antara lain :

 1. Keragaman populasi akan hilang, akibatnya manusia  mempunyai perasaan yang sama
 2. Jika genetic sama resiko terkena pathogen tunggal semakin  besar
 3. Kloning dianggap tidak etis, tidak manusiawi dan tidak normal.

4.Surrogate Mother
                Biasa dikenal dengan rahim sewaan. Teknik ini biasanya dipakai oleh pasutri yang karena suatu hal infertilitas dan menyewa rahim wanita lain untuk ditanami embrio yang benihnya dari pasutri tersebut. Surrogate mother dalam hukum pidana dan perdata tidak dilarang 
                Hukum yang mengaturnya antara lain :
1. Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 16
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 72/Menkes/Per/II/1999
3. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
                Pada intinya semua undang-undang di atas memperbolehkan inseminasi buatan dan bayi tabung asalkan sperma dan ovumnya berasal dari pasangan suami istri yang terikat perkawinan yang sah.
  Dan ditinjau dari segi Agama Islam yaitu :
Pada dasarnya dalam Islam reproduksi buatan merupakan hal yang diharamkan karena :

                 1.Mengacaukan Nasab
                2. Merusak syariat poligami
                3. Mengintervensi karya Illahi
                4. Dokter (laki-laki) melihat aurat wanita tidak pada keadaan darurat.
                   
Fatwa MUI (umumnya) memutuskan :

1.Bayi Tabung yang sperma dan ovumnya berasal dari pasutri yang sah hukumnya mubah (boleh)
2.Bayi Tabung yang sperma dan ovumnya berasal dari pasutri, laki-laki, atau wanita lain serta penanaman zigot ke rahim wanita lain hukumnya haram. 

KONTRASEPSI

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen ,dan memungkinkan pasangan  untuk mendapatkan anak apabila diinginkan.
Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi  yang tersedia di pasaran ,yang dapat dibeli dengan bebas. 

  Jenis alat Kontrasepsi tsb  antara lain :
                - Kondom
                - Diafragma
                - Kondom Wanita
                - Suntikan
                -  IUD / AKDR (Alat kontrasepsi dalam Rahim)
                - Pil
                - Spermisida (obat pembunuh sperma)

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

                Penyakit Menular Seksual

                Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan hanya melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus ditanggapi secara serius. Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS diantaranya:
a. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah PMS paling berbahaya yang disebabkan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini hadir di semua cairan tubuh, terutama terkonsentrasi di air mani dan darah. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini. Infeksi HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan sampai saat ini, tapi diagnosis dini sangat penting. Semakin cepat diketahui adanya infeksi HIV, semakin terlindungi calon pasangan Anda dan semakin tepat perawatan medis dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien.

   Bagaimana HIV/AIDS Menyerang Tubuh
 Dalam keadaan sehat, sistem kekebalan tubuh dapat membasmi kebanyakan virus, bakteri dan patogen yang menyerang tubuh. Ketika virus AIDS menginfeksi tubuh, sel-sel T pembantu dirusak sehingga menyebabkan lemahnya sistem kekebalan. Pada saat sistem kekebalan rusak, tubuh menjadi semakin mudah terkena penyakit dan tubuh menjadi tak berdaya melawannya. Penyakit inilah yang biasanya menjadi penyebab kematian pada penderita AIDS.







              

  Tes HIV / AIDS
                Gejala-gejala umum yang terlihat dan dirasakan penderita tak dapat dipastikan positif mengidap AIDS. Untuk memastikan tertular tidaknya seseorang terhadap virus HIV/AIDS maka perlu dilakukan tes darah yang dinamakan tes ELISA -1 dan ELISA -2 serta jika tetap positif harus dikonfirmasi dengan tes WESTERN BLOT.

Tindakan Bila Sudah Terinfeksi HIV/AIDS

                1.Pergunakan selalu kondom bila berhubungan seks
                2.Makan makanan yang bergizi tinggi.
                3.Selalu hidup bersih dan sehat.
                4. Jangan berganti-ganti pasangan seksual.
                Mintalah nasehat dokter yang merawat, apa saja yang sebaiknya dilakukan.

Cara HIV/AIDS Ditularkan

                AIDS adalah salah satu penyakit yang menular. Namun penularannya tak semudah seperti virus influenza atau virus-virus lainnya. Virus HIV dapat hidup di seluruh cairan tubuh manusia, akan tetapi yang mempunyai kemampuan untuk menularkan kepada orang lain hanya HIV yang berada dalam: darah, cairan vagina dan sperma.
                                Cara penularan HIV/AIDS yang diketahui adalah melalui :
                1. Transfusi darah dari pengidap HIV.
                2. Berhubungan seks dengan pengidap HIV
                3. Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.
                4. Alat suntik atau jarum suntik/alat tatoo/tindik yang dipakai bersama dengan penderita                                     HIV/AIDS.
                5. Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susuannya.

 Mencegah HIV/AIDS

                Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara umum di antaranya dengan membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, dan melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan untuk menghindari dari HIV/AIDS antara lain:
  1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan   satu   pasangan seksual.
2. Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
 3.Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil, karena    bisa memindahkan virusnya kepada janin yang sedang dikandunganya.
 4. Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, hendaknya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya. 
6. Jauhi narkoba.

Persepsi Salah Tentang HIV/AIDS

                AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksinnya yang benar-benar bermanfaat untuk mengatasi AIDS. Itulah sebabnya AIDS merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. Munculnya anggapan yang salah terhadap tindakan dan prilaku sehubungan dengan HIV/AIDS semakin mengukuhkan penyakit ini untuk ditakuti.

Oleh sebab itu perlu diketahui bahwa HIV/AIDS tidak menular melalui:
1. Bekerja bersama orang yang terkena infeksi HIV.
2. Sentuhan tangan atau saling pelukan.
3. Penggunaan alat makan bersama.
4. Penggunaan toilet bersama.
5. Semprotan bersin atau batuk.
               
                b. Gonore (GO)

                Penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Masa inkubasi 2-10 hari setelah kuman masuk kedalam tubuh . Tanda-tandanya adalah nyeri, merah, bengkak, dan mengeluarkan nanah pada alat kelamin. pada pria maupun wanita penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat diturunkan pada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan. 


                c. Sifilis (raja singa)
                Bakteri penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa inkubasi tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, bahkan sampai 13 minggu. Setelah itu timbul benjolan di sekitar alat kelamin. kadang-kadang disertai pusing yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Penyakit sifilis akan merusak susunan saraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada wanita hamil penyakit sifilis dapat ditularkan kepada janinnya dan ketika lahir akan terjadi kerusakan kulit, hati, limpa, dan keterbelakangan mental.



                d. Herpes Genital
                Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari sesudah virus masuk kedalam tubuh. Gejala dan tanda-tandanya adalah: bintil-bintil berair di sekitar kelamin dan apabila pecah akan menimbulkan nyeri. Pada wanita dalam beberapa tahun akan memicu kanker mulut rahim.



e. Klamidia
                Penyakit ini disebabkan oleh Chlamidia trachomatis. Masa inkubasi 7-21 hari, gejalanya berupa timbulnya peradangan di sekitar alat reproduksi pria atau wanita. Pada wanita gejalanya bisa berupa: keputihan, rasa nyeri pada rongga panggul. Sedangkan pada pria gejalanya berupa; rasa nyeri saat kencing, keluar cairan bening pada saluran kencing.


f. Kutil Kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil biasanya hadir di penis atau vulva dan juga dapat terjadi di sekitar dubur atau rongga mulut. Kutil kelamin dapat diobati dengan krim khusus dan pembedahan. Beberapa vaksin yang melindungi dari kanker serviks juga dapat mencegah virus penyebab kutil kelamin.



Pengobatan PMS
                PMS dapat diobati. Satu-satunya cara adalah pergi berobat ke dokter atau tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, pasangan juga harus diperiksa dan diobati. Sebaiknya tidak mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan.

NB : disusun oleh Rismawati dan Hapsa Octiviyani (MAN 15 Jakarta kelas XII IPA 1)




"^_^Terimakasih telah membaca blog saya kapan-kapan mampir dan baca lagi yaa..Semoga bermamfaat dan apapun penyakit yakinlah bahwa anda akan sembuh bersabar dan berdoalah kepada Allah karena sesungguhnya Allah lah Yang Maha Penyembuh Pengasih Lagi Maha Penyayang^_^"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar