Senin, 24 Juni 2013

Bahasa Indonesia

Ringkasan Materi I






A.Unsur-Unsur Paragraf 

Paragraf mengandung beberapa unsur. Unsur-unsur yang terdapat dalam paragraf
berupa masalah, ide pokok, kalimat utama, kalimat penjelas, fakta dan opini atau
pendapat.Masalah merupakan sesuatu hal atau sesuatu  yang harus diselesaikan atau dicari
jalan keluarnya.

Ide pokok merupakan gagasan yang mendasari terbentuknya sebuah paragraf. Ide pokok disebut juga gagasan utama. Ide pokok terletak di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), awal dan akhir paragraf (campuran), dan di seliruh paragraf (narasi).

Kalimat utama merupakan kalimat yang berisi ide pokok. Kalimat utama dapat ditemukan di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), awal dan akhir paragraf (campuran), dan di seluruh paragraf (narasi). Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung atau memperjelas kalimat utama. Kalimat penjelas harus menjabarkan atau memperjelas kalimat utama.


B.Isi Paragraf

    Sebuah teks dapat berbentuk paragraf atau bacaan. Sebuah paragraf atau bacaan

mengungkapan suatu masalah. Hal atau masalah yang terdapatdalam paragraf atau bacaan

dapat berupa fakta dan opini. Fakta merupakan sesuatu atau hal yang benar-benar terjadi.

Semua orang akan menyatakan pernyataan yang samaterhadap sebuah fakta. Lawan dari  fakta

adalah pendapat (opini). Pendapat (opini) merupakan gagasan, ide atau pemikiran seseorang

terhadap suatu peristiwa, hal atau masalah. Pendapat seseorang terhadap suatu masalah,

hal atau peristiwa dapat berbeda dari pendapat orang lain. Hal atau masalah yang terdapat

dalam teks dapat dibuat sebuah pernyataan yang jawabannya terdapat dalam teks. Penyataan

tentang isi teks atau bacaan menggunakan kata tanya

sebagai berikut :

    - Fakta

1.Apa untuk menanyakan hal, masalah, peristiwa atau kejadian yang dibahas dalam teks.

2.Siapa untuk menanyakan orang yang dibahas dalam teks.

3.Di mana untuk menanyakan tempat peristiwa yang dibahas dalam teks.

4.Kapan untuk menanyakan waktu peristiea yang dibahas dalam teks.


    -Pendapat (Opini)


5.Mengapa untuk menanyakan sebab atau alasan, hal, masalah, peristiwa atau kejadian dalam

teks.

6.Bagaimana untuk menanyakan proses terjadinya hal, masalah, peristiwa atau

kejadian dalam teks.

    Hal atau masalah tersebut diungkapkan penulis dengan tujuan tertentu. Tujuan

tersebut ditunjukan kepada pembaca.Selain menentukan tujuan penulis, Anda dapat

mengartikan istilah yang digunakan dalam paragraf dan bacaan tersebut. Arti istilah atau

kata tersebut dapat Anda temukan dalam kamus sesuai dengan konteks kalimat.Setelah

mengartikan istilah atau kata. Anda dapat menyimpulkan bacaan. Simpulan adalah

sesutu yang disimpulkan atau pendapat akhir berdasarkan uraian sebelumnya. Simpulan dapat

diketahui berdasarkan gagasan pokok. Simpulan harus sesuai dengan isi paragraf.


C.Isi Biografi

    Biografi merupakan catatan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi berisi paparan kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua. Bahkan, sampai
meninggal dunia. Semua jasa, hasil karya dan segala yang dihasilkan atau dilakukan oleh

seorang tokoh juga dijelaskan dalam biografi.Sedangkan Otobiografi adalah biografi yang
ditulis oleh penulisnya sendiri.


D.Opini dalam Tajuk Rencana
    Tajuk rencana merupakan karangan yang berisi opini atau tanggapan penulis
mengenai suatu hal atau masalah yang aktual. Penulis tajuk rencana  biasanya kalangan
redaktur media yang bersangkutan. Tajuk rencana ditujukan kepada pihak-pihak tertentu.
Pihak-pihak tersebut tersirat dalam tajuk rencana.

Dalam tajuk rencana juga terdapat fakta dan opini (pendapat). Oponi yang terdapat dalam
tajuk rencana merupakan opini penulis. Suatu masalah yang dibahas oleh orang lain akan
menimbulkan opini yang berbeda. Fakta merupakan yang benar-benar terjadi. Semua orang
akan mengatakan pernyataan yang sama terhadap sebuah fakta. Lawan dari fakta adalah
pendapat. Pendapat merupakan gagasan, ide, atau pemikiran seseorang terhadap suatu
peristiwa, hal atau masalah.

    Masalah dalam tajuk rencana dibahas dari sudut pandang pribadi  penulis tajuk
rencana. Jadi, pendapat penulis yang satu dengan penulis yang lain terhadap suatu
masalah, hal tau peristiwa dapat berbeda-beda. Masalah merupakan apa yang dibicarakan
atau dibahas dalam tajuk rencana.


E.Isi dan Simpulan Grafik, Diagram dan Tabel

    Grafik merupakan gamparan paparan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau
gambar (tentang turun naiknya hasil, statistik dan sebagainya). Isi grafik dapat
diketahui dari judul grafik dan data yang dituliskan pada grafik.Diagram merupakan
gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu.

    Diagram dapat berbentuk lingkaran dan batang. Hal yang digambarkan dalam diagram
dapat dilihat dari judul dan data yang terdapat dalam diagram.

Tabel merupakan kumpulan data atau informasi yang disusun dengan klasifikasi menurut
baris dan kolom. Isi tabel dapat diketahui dari judaul tabel dan data yang tedapat dalam
tabel.

    Isi grafik, diagram dan tabel dapat diuraikan ke dalam kalimat. Anda harus teliti
memperharikan angka-angka di dalamnya. Membaca grafik, diagram dan tabel dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1.Membaca juduk gafik, diagram dan tabel untuk mengetahui gambaran isi gafik, diagram dan
tabel.

2.Membaca informasi yang tedapat dalam baris dan kolom atas, samping dan bawah.

3.Mengajukan pernyataan tentang isi gafik, diagram dan tabel.

4.Menjawab pertanyaan tersebut sesuai isi.


Cara mudah menemukan isi gafik, diagram dan tabel dengan cepat dan tepat dengan membaca
judul dan informasi yang terdapat dalam gafik, diagram dan tabel.


F.Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Sastra Melayu Klasik (Hikayat)

    Hikayat merupakan karya sastra Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,

undang-undang dan silsilah. Cerita hikayat bersifat rekaan, keagamaan, historis,

biografis atau gabungan sifat-sifat itu, dibac auntuk pelipur lara dan pembangkit

semangat juang atau sekadar untuk meramalkan pesta.(Jika pengarang hikayat tidak

diketahui nama penulis atau pengarangnya maka noname)

    Hikayat mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur Instrinsik dan

Ekstrinsik hikayat sama dengan unsur novel dan cerpen. Unsur instrinsik meliputi tema,

alur, tokoh, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Amanat disebut juga pesan atau

hikmah yang disampaikan pengarang kepada pembaca melauli karnyanya. Amanat dalam hikayat

atau cerita dapat tersirat maupun tersurat. Unsur Ekstrinsik meliputi riwayat pengarang,

sosial, budaya, adat maupun nilai-nilai kehidupan masyarakat (nilai moral, susila, budi

pekerti,agama).


G.Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada Novel/Cerpen/Drama

    Karya sastra terdiri atas karya sastra yang berbentuk prosa, drama dan puisi.

Karya sastra yang berbentuk prosa meliputu novel, cerpen, roman atau novelet. Semua

bentuk karya sastra dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.

1.    Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen

Masalah dalam cerita memunculkan konflik. Konflik merupakan pertemuan atau benturan
antara dua kekuatan yang berlawanan. Masalah dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah
dari luar (fisik) dan dari dalam (batin).


Masalah dari luar terjadi antara tokoh dengan sesuatudi luar dirinya. Masalah ini 
biasanya terjadi dngan lingkungan ataupun manusia. Masalah dari luar dibagi menjadi dua
yaitu :

a.Masalah fisik merupakan masalah yang disebabkan benturan antara tokoh dengan
lingkungan. Misalnya, konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam.

b.Masalah sosial merupakan masalah yang muncul karena hubungan anatmanuasia. 

Misalnya, masalah pertikaian, perebuatan, atau perceraian.

Masalah batin timbul dari dalam diri tokoh. Masalah ini terjadi antara tokoh dengan

dirinya sendiri.

Masalah merupakan salah satu unsur intrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang

membangun cerita dari dalam.

    Unsur intrinsik cerpen yang lain sebagai berikut :

a.Tema        : pokok pikiran cerita

b.Amanat     : pesan yang ingin disampaikan  penulis

c.Alur        : rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur dibedakan

menjadi beberapa tahap, meliputi tahap penyituasian atau perumulaan,   pemunculan

konflik, klimaks, dan peleraian atau penyelesaian.

d.Perwatakan        : cara pengarang menggambarkan watak tokoh

e.Latar         : merupakan keterangan tempat, waktu, dan suasana terjadinya

peristiwa dalam cerita.

f.Gaya bahasa         : corak pemakaian bahasa

g.Sudut pandang     : cara pandang pengarang dalam menyikapi tokoh.

    Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan
nasib tokoh. Unsur intrinsik dan ekstrinsik novel sama dengan unsur cerpen. Perbedaannya
terletak pada alaur. Alua dalam novel lebih kompleks. Novel mengandung nilai-nilai
kehidupan. Nilai-nilai tersebut termasuk unsur ekstrinsik.

    Nilai-nilai tersebut sebagai berikut :

a.Nilai moral, yaitu pesan moral dari perilaku tokoh.

b.Nilai estetika, yaitu aspek kehidupan yang melekat pada karya sastra, misalnya

pengkalimatan, diksi, penggunaan alur yang variatif.

c.Nilai sosial budaya, yaitu mencermikan aspek sosial budaya suatu daerah dalam

suatu karya sastra.


2.Unsur Intrinsik Drama

    Drama merupakan jenis atau genre karya sastra yang berbentuk percakapan. Drama
mengandung konflik atau masalah. Masalah satau konflik dalam drama tersebut terjadi
karena benturan tokoh dengan tokoh lain atau benturan tokoh dengan dirinya sendiri.

Selain mengandung masalah, drama juga mengandung beberapa unsur . Unsur-unsur drama
sebagai berikut :

a.Tema yaitu inti cerita

b.Amanat yaitu pesan yang ada dalam drama

c.Alur yaitu rangkaian peristiwa dalam drama

dPerwatakan yaitu watak tiap-tiap tokoh

e.Konflik merupakan masalah dalam drama

f.Percakapan yaitu dialog para pemain

g.Tata artistik yaitu setting panggung

h.Casting yaitu pemilihan pemeran yang tepat

i.Akting yaitu perilaku para pemain di panggung


H.Unsur-Unsur Intrinsik Puisi
    Puisi merupakan bentuk karya sastra yang terkait oleh rima, ritme ataupun jumlah
baris dalam bait, serta ditandai oleh bahasa yang padat. Puisi disusun oleh unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi unsur isi puisi dan unsur bentuk.

    Unsur isi puisi sebagai berikut :

1.Tema         : pokok pikiran

2.Amanat    : pesan yang ingin disampaikan penulis

3.Nada         : sikap penyair terhadap pembaca dalam puisi

4.Perasaan     : perasaan penyair dalam puisi.


    Unsur bentuk puisi sebagai berikut :

1.Larik         : kalimat yang ada dalam puisi

2.Bait            : kumpulan larik atau  baris

3.Pertautan antarbait    : hubungan antar bait

4.Rima            : persamaan bunyi

5.Diksi         : pilihan kata

6.Pengimajinasian    : hal yang berhubungan dengan pancaindra


I.Isi Pantun dan Gurindam

    Puisi lama ada beberapa jenis, antara lain pantun dan gurindam. Pantun merupakan
salah satu jenis puisi lama asli Indonesia. Pantun bersifat anonim(maksudnya penulis
pantun tidak diketahui). Pantun terdiri atas empat larik yang merupakan sampiran dan isi.
Pantun memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu  :

1.Tiap bait terdiri atas empat larik

2.Tiap larik terdiri atas 4 sampai 6 kata

3.Tiap larik terdiri atas 8 sampai 12 suku kata

4.Larik pertama dan kedua merupakan sampiran

5.Larik ketiga dan keempat merupakan isi

6.Rima laril bersajak a-b-a-b

7.Larik pertama dan ketiga mempunyai bunyi akhir yang sama. Sebaliknya, larik kedua

dan keempat mempunyai bunyi akhir yang sama.

8.Isi pantun mengungkapkan suatu perasaan

Contoh :

    Siang terang karena matahari

    Kalau malam  menjadi pekat

    Berbuatlah baik setiap hari

    Tetapi janganlah berbuat jahat



    Gurindam merupakan salah satu jenis uisi lama Indonesia yang berasal dari Tamil
(India). Kata gurindam berasal dari Tamil “kirandam”. Gurindam umunya berisi nasihat,

ajaran atau semacam kata-kata mutiara. Gurindam terdiri tas dua karik dan bersajak a-a.

Larik pertama dan kedua saling berhubungan. Larik pertama gurimdam berupa sebab atau
perjanjian. Sebaliknya, larik kedua berupa jawaban atau akibat dari perjanjian larik
pertama.


Contoh :

    Jika ilmu tiada sempurna

    Tiada beberapa ia berguna

    Saling selisih jangan dicari

    Jika tersua janganlah lari berlari

    Perkataan tajam jika dilepas

    Ibarat beringin racun dan upas

Berdasarkan contoh guridam tersebut, dapat simpulkan ciri-ciri gurindam adalah :

1.Tiap bait terdiri atas dua larik

2.Jumlah suku kata tiap-tipa larik tidak tetap. Pada umumnya terdiri atas sepuluh sampai
empat belas suku kata.

3.Bersakjak a-a

4.Hubungan larik pertama dan kedua memberikan hubungan sebab akinat.

5.Pada umumnya berisi suatu kebenaran untuk memberi nasihat.

6.Isi gurindam dapat dilihat dari larik kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar